Salah satu fungsi server yang sangat penting dan umum digunakan pada berbagai perusahaan adalah fungsi file server. Fungsi ini biasanya menggunakan Windows Server. Untuk memback-up, mengamankan, dan mencegah serangan virus, sebaiknya anda membuat file server, karena file-file dokumen tersebut akan disimpan secara terpusat di server.
1. Pengertian File Server
File server (sering disebut jantungnya kebanyakan jaringan) merupakan salah satu fungsi atau service atau layanan yang diberikan oleh server kepada client untuk memberikan pelayanan pengolahan file pada server. File server bertugas mengontrol komunikasi dan informasi diantara node atau komponen dalam suatu jaringan, juga menyimpan informasi dan membaginya secara cepat.
Selain itu, file server dapat diartikan sebagai komputer yang dipasangkan pada LAN dan menjalankan Network Operating System (NOS). Sistem ini, menyebabkan file server mengatur komunikasi di antara workstation yang berhubungan dengannya melalui LAN serta mengatur sumber daya bersama yang ada pada file server. File server dapat menjadi dedicated server, yaitu komputer yang tidak hanya sebagai file server, atau non-dedicated server yaitu komputer utama yang menjalankan LAN NOS untuk tugas lain secara bersamaan, misalnya sebuah workstation.
2. Karakteristik File Server
Syarat hardware yang harus dipenuhi agar dapat difungsikan sebagai file server:
a. Prosesor minimal 166 Megahertz atau prosesor yang lebih cepat lagi.
b. Sebuah harddisk yang cepat dan berkapasitas 10 GB atau lebih. Karena fungsinya sebagai disk server tentunya kapasitas harddisk diusahakan besar sehingga dapat memenuhi tuntutan jaringan dalam hal penyimpanan file dalam jaringan.
c. Sebuah RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks).
d. Sebuah tape untuk back-up data contohnya DAT, JAZ, Zip, atau CDRW.
e. Mempunyai banyak port network.
f. Kartu jaringan yang cepat dan mempunyai reliabilitas kerja.
g. Kurang lebih kapasitas 32 MB memori.
Beberapa varian atau platform sistem operasi yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk membangun file server:
a. Microsoft Windows 2000 Server
b. Microsoft Windows 2003 Server
c. Microsoft Windows 2008 Server Longhorn
d. Microsoft Windows NT
e. Linux Operating System f. Unix Operating System
g. IBM OS/2 Operating System
h. Free BSD
Untuk membangun file server biasanya menggunakan platform Windows atau Linux. Namun Linux memiliki kelebihan yaitu open source dan keamanan yang lebih baik. Aplikasi server yang sering digunakan sebagai file sever yang cukup terkenal adalah Samba. Samba merupakan serangkaian aplikasi Unix yang berkomunikasi dengan protokol Server Message Block (SMB), yang dikembangkan oleh Andrew Tridgell. SMB adalah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan IBM OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan Client-Server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan.
Keuntungan memiliki file server:
a. Untuk menyimpan bahan ajar atau materi lainnya, dan dapat diakses oleh seluruh civitas suatu lembaga pendidikan.
b. Dapat menyimpan berkas-berkas dengan akses terbatas (hanya orang-orang tertentu).
c. Memudahkan siswa dan guru untuk mengumpulkan tugas dalam bentuk softcopy, dengan cara di-upload ke file server.
Batasan dalam file server:
a. Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan. b. Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori. Untuk itu, klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus.
c. Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas database yang dipakai secara bersama-sama yang mana tanggungjawab diserahkan kepada programmer.
3. Langkah-langkah Membuat File Server
Langkah-langkah untuk membuat sebuah komputer dengan Sistem Operasi Windows Server 2003 menjadi sebuah file server.
a. Kliklah tombol Start > Control Panel > Administrative Tools > Manage Your Server. Sehingga akan muncul jendela Manage Your Server seperti dibawah ini.
b. Kemudian klik Add or remove a role pada menu Managing Your Server Roles
Maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Preliminary Steps seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
c. Masukkan CD Installasi Windows 2003 sebelum melanjut. Lalu klik tombol Next, maka Windows Server 2003 akan mendeteksi Network Settings.
d. Settingan LAN anda akan dideteksi. Selanjutnya akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Server Role.
e. Klik File Server, lalu klik tombol Next maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - File server Indexing Service.
f. Kemudian pilih No, leave Indexing Service turned off. Kemudian klik tombol Next maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Summary of Selections.
g. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard
h. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard - Folder Path
i. Pada folder path tentukan folder yang akan anda Sharing. Misalnya C:\Data Karyawan (Apabila anda tidak hafal letak dari folder tersebut, gunakan tombol Browse untuk mencarinya).
Klik tombol Next maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard - Name, Descriptions, and Setting
j. Isikan Share name, Descriptions pada kolom yang telah disiapkan dan klik tombol Next. Maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard - Permissions.
k. Tentukanlah Permision dari Folder yang telah anda buat, kemudian klik tombol Finish.
l. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela Sharing was Successful. Jika anda akan men-sharing folder lain, berikan tanda cek list pada pilihan When I click Close, run the Wizard again to share another folder.
m. Klik tombol Close. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela Configure Your Server Wizard. Klik tombol Finish.
B. PRINT SERVER
1. Pengertian Print Server
Print server merupakan sebuah workstation komputer yang dijadikan central atau pusat untuk mengatur semua printer yang terhubung melalui networking.
Salah satu syarat untuk membangun print server yaitu printer harus support dengan TCP/IP Configuration. Kemudian atur IP Address printer sesuai dengan kelas IP Address di jaringan. Lalu, buatlah label pada sebuah kertas atau penamaan pada printer tersebut. Seperti nama printer, IP Address dan print server. Hal ini sangat berguna bagi Anda sebagai teknisi end user. Kemudian, catat nama, model, IP Printer, dan lokasi pada document IT Asset. Pastikan anda telah membuat dan menyimpan dokumentasi.
2. Instalasi Printer di Server
Mengapa komputer yang berjumlah banyak bisa melakukan cetak data pada satu printer, padahal hanya satu komputer yang terhubung langung ke printer tersebut? Karena, komputer yang lain terhubung dengan jaringan LAN, dan komputer utama tersebut melakukan sharing printer, jadi komputer yang tidak terhubung langsun g dengan printer itu bisa melakukan cetak data dengan jaringan LAN tadi.
Cara untuk menginstalasi printer di komputer server:
a. Kliklah tombol Start > Control Panel > Administrative Tools > Manage Your Server. Sehingga akan muncul jendela Manage Your Server seperti dibawah ini.
b. Kemudian klik Add or remove a role pada menu Managing Your Server Roles
Maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Preliminary Steps seperti terlihat pada gambar di bawah ini.c. Lalu klik tombol Next, maka Windows Server 2003 akan mendeteksi Network Settings.
d. Kemudian akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Server Role
e. Klik tombol Next maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Printers and Printer Drivers.
Pilih Windows 2000 and Windows XP Clients only, jika hanya menginginkan komputer client menggunakan Sistem Operasi Windows 2000 dan Windows XP saja, atau pilih All Windows Clients jika menginginkan semua Sistem Operasi Windows dapat menggunakan print server pada Windows Server 2003.
f. Klik tombol Next maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Summary of Selections.
g. Klik tombol Next maka akan muncul jendela Add Printer Wizard.
h. Klik tombol Next maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Local or Network Printer.
Pilih Local printer attached to this computer, kemudian berikan tanda cek list pada pilihan Automatically detect and install my Plug and Play printer apabila menginginkan Windows Server 2003 otomatis mendeteksi keberadaan printer yang terhubung langsung dengan komputer server.
i. Klik tombol Next maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Select a Printer Port.
Pilih Use the following port dan tentukan hubungan port pada printer yang kita miliki di komputer kita. (Biasanya adalah LPT 1 atau USB).
j. Klik tombol Next maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Install Printer Software. Pilih nama pabrik pembuat printer pada kolom Manufactures dan tipe printer yang digunakan pada kolom Printers. Jika nama pabrik atau tipe printer yang kita cari tidak ada dalam daftar yang ada, maka pilih Have Disk dan masukkan Driver dari Printer yang kita gunakan.
k. Klik tombol Next maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Name Your Printer.
Masukkan nama printer yang kita inginkan, kemudian klik tombol Next.
Jika kita akan menggunakan nama printer standar yang diberikan oleh Windows Server 2003, langsung saja klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Printer Sharing.
Ketik nama sharing dari printer yang akan digunakan pada kotak pilihan Share name, misalnya Laserjet6L.
l. Klik tombol Next maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Location and Comment.
Masukkan lokasi dari Print Server dan berikan komentar tentang Print Server tersebut (Comment).
m. Klik tombol Next maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Print Test Page.
Pilih Yes jika Anda ingin mencoba untuk mencetak, dan No jika tidak ingin mencoba untuk mencetak.
n. Klik tombol Next maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Completing the Add Printer Wizard.
o. Klik tombol Finish maka akan muncul jendela Configure Your Server - This server is Now a Print Server.
p. Klik tombol Finish.
3. Mencetak Dokumen Menggunakan Sharing Printer
Untuk mencetak dokumen ke printer yang berada dalam sebuah jaringan, pilih printer yang akan digunakan pada saat pencetakan. Pencetakan dapat dilakukan dengan langkah-langkah:
a. Klik Office Button > Print.
b. Pada kotak dialog Print, pilih jenis printer yang akan digunakan pada kotak Name:.
c. Kemudian proses pencetakan dapat dilanjutkan seperti biasa.
Untuk menjadikan sebuah printer dalam jaringan sebagai default printer, yaitu printer yang dipilih secara otomatis untuk mencetak dokumen, dapat dilakukan dengan cara:
a. Klik Start > Printer and Faxes.
b. Klik kanan pada ikon komputer jaringan, kemudian klik Set as Default Printer.
Ikon printer yang digunakan sebagai default printer akan ditandai dengan tanda centang.
















